Wisuda SMP Islamic Global School: Pidato Nadia tentang Seni Menerima Kekalahan
Pada acara wisuda SMP Islamic Global School, Nadia Fakhira Adha, yang biasa dipanggil Nadia, menyampaikan pidato yang bertema “Seni Menerima Kekalahan.” Dia mengawali pidatonya dengan ucapan terima kasih yang mendalam kepada orang tua, saudara, dan semua pihak yang telah berkontribusi dalam pelaksanaan acara wisuda ini.
Nadia mengungkapkan rasa syukurnya bisa berdiri di depan para guru, teman-teman, dan orang tua. Dia meminta semua orang untuk memberikan tepuk tangan meriah kepada teman-temannya yang telah bersamanya selama ini.
Nadia menceritakan pengalamannya tentang bagaimana menghadapi kekalahan. Ketika di sekolah dasar, dia mengira bahwa kompetisi hanya tentang mendapatkan medali, sertifikat, hadiah menarik, dan kebanggaan sebagai pemenang. Namun, dia menyadari bahwa untuk mencapai semua itu, dibutuhkan kemauan, keberanian untuk mencoba, ketekunan, kerja keras, dan pengorbanan waktu, tenaga, serta biaya.
Dia berbagi bahwa kekalahan bukanlah sesuatu yang memalukan, melainkan sebuah proses belajar. Nadia menyadari bahwa menerima kekalahan memerlukan sikap jujur pada diri sendiri, yang kemudian dapat dijadikan sebagai pelajaran berharga. Dia mengingat hadis yang sering diucapkan ibunya, “Man Jadda, Wa Jadda,” yang berarti “Siapa yang bersungguh-sungguh, akan berhasil.”
Nadia menekankan pentingnya memiliki mindset yang berkembang. Dia percaya bahwa kegagalan adalah kemenangan yang tertunda dan bukan alasan untuk menyerah. Dengan mindset ini, dia dapat mengubah perasaan sedih, marah, dan kecewa menjadi semangat untuk terus berusaha.
Setelah mengalami proses ini, Nadia mencoba untuk selalu optimis dan menghilangkan pikiran negatif. Dia menyadari bahwa pikiran negatif adalah salah satu hambatan dalam proses mencapai tujuan. Dengan mengadopsi mindset berkembang, dia berhasil mengubah kegagalan menjadi peluang untuk tumbuh.
Nadia juga berbicara tentang pentingnya bermimpi dan bercita-cita tinggi. Dia percaya bahwa mimpi dan cita-cita akan mendorong seseorang untuk terus belajar dan mencoba hal-hal baru. Dia menekankan bahwa hidup adalah perjalanan yang penuh dengan tantangan, dan penting untuk tetap berusaha meskipun terkadang melelahkan dan mengecewakan.
Di akhir pidatonya, Nadia mengucapkan terima kasih kepada teman-temannya, terutama Cantika, Tisya, dan Aisya, yang selalu bersamanya. Dia juga berterima kasih kepada para guru, khususnya Miss Endah, yang telah membimbingnya dengan sabar. Nadia mengucapkan terima kasih kepada adik kelas yang selalu mendukung, serta keluarga yang selalu ada di sisinya.
Nadia mengingatkan semua orang tentang kutipan dari Barack Obama, “There is no excuse for not trying” (Tidak ada alasan untuk tidak mencoba). Dia mengakhiri pidatonya dengan ucapan terima kasih kepada semua yang telah mendengarkan dan memohon maaf atas kesalahan yang mungkin telah dibuatnya selama pidato.
https://drive.google.com/file/d/1GVwThT7ToXo2H9bF80ILrUf5KYn9UxXQ/view?usp=sharing