The Art of Saying “No” — Pidato Inspiratif oleh Shafa Kamila Zahin, Siswa Kelas 9 Islamic Global Junior High School
Islamic Global School kembali menjadi saksi dari tumbuhnya pribadi-pribadi muda yang tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga matang dalam berpikir dan bertindak. Salah satu sosok yang membuktikan hal ini adalah Shafa Kamila Zahin, siswa kelas 9 SMP Islamic Global School, yang dalam momen perpisahan sekolah menyampaikan pidato inspiratif berjudul “The Art of Saying No.”
Berangkat dari pengalaman selama tiga tahun di jenjang SMP, Shafa membagikan pelajaran penting yang ia pelajari: keberanian untuk berkata “tidak.” Sebuah keterampilan yang tampak sederhana, namun memiliki dampak besar dalam kehidupan pribadi maupun sosial.
Mengapa Penting Belajar Berkata “Tidak”?
Dalam pidatonya, Shafa menggambarkan betapa sering kita merasa perlu menyenangkan semua orang, memenuhi semua permintaan, bahkan saat hal tersebut melewati batas kemampuan diri. Akibatnya, kita terjebak dalam tekanan, kelelahan, dan kehilangan jati diri.
Shafa dengan jujur mengakui bahwa mengatakan “tidak” bukan hal mudah. Ada rasa takut mengecewakan orang lain, khawatir akan penolakan, dan rasa bersalah. Namun, ia menyadari bahwa ketika terus berkata “ya” pada hal-hal yang sebenarnya tidak ia inginkan, ia justru mengkhianati dirinya sendiri.
“Saya merasa bersalah kepada diri saya sendiri karena tidak jujur pada batasan saya sendiri.”
Pidato ini tidak hanya menjadi refleksi pribadi, tetapi juga ajakan bagi semua siswa untuk berani menetapkan batas, menjaga kesehatan mental, dan jujur terhadap apa yang mampu mereka lakukan.
Lingkungan yang Mendukung Pertumbuhan
Shafa menyampaikan bahwa proses belajar untuk berkata “tidak” menjadi lebih mudah karena lingkungan SMP Islamic Global School yang suportif. Ia merasa didukung oleh guru-guru dan teman-teman yang senantiasa mengingatkan pentingnya menjaga batasan dan tidak ragu untuk meminta bantuan.
“Tidak semua beban harus saya emban sendiri. Terkadang, kita harus berani mengatakan tidak ataupun meminta tolong kepada orang lain.”
Hal ini menjadi bukti nyata bahwa Islamic Global School tidak hanya mendidik siswa untuk cerdas dalam akademik, tetapi juga membangun karakter kuat dan kesadaran diri.
Pesan Penuh Syukur dan Terima Kasih
Di akhir pidatonya, Shafa menyampaikan rasa terima kasih kepada orang tua, saudara, guru, dan teman-temannya yang telah membersamai perjalanannya selama ini. Ia menutup dengan harapan agar pelajaran yang ia bagikan dapat bermanfaat tidak hanya bagi dirinya, tetapi juga bagi orang lain.
“Ini adalah hari terakhir saya berdiri di depan sebagai siswa SMP Islamic Global School. Semoga ilmu yang saya bagikan dapat bermanfaat bagi saya dan juga orang lain.”
Penutup: Keberanian yang Tidak Biasa dari Hal yang Sederhana
Pidato ini menjadi pengingat bahwa keberanian tidak selalu tentang hal-hal besar. Terkadang, keberanian sejati justru terletak pada hal-hal sederhana seperti mengatakan “tidak” demi menjaga kesehatan diri, prinsip hidup, dan ketenangan jiwa.
Semoga kisah Shafa menjadi inspirasi bagi siswa lain untuk terus bertumbuh menjadi pribadi yang berani, jujur, dan bertanggung jawab—mulai dari hal yang paling sederhana.
