Time Management – Pidato Inspiratif oleh Ufairah Mutmainah, Siswa Kelas 9 Islamic Global Junior High School

Dalam acara perpisahan siswa kelas 9 Islamic Global Junior High School angkatan ketiga, seorang siswi bernama Ufairah Mutmainah menyampaikan pidato yang sangat personal dan menyentuh hati, berjudul “Time Management.” Berbeda dari pidato-pidato formal pada umumnya, Ufairah memilih untuk berbicara jujur tentang perjuangannya sendiri—bukan dalam hal prestasi akademik atau piala, melainkan tentang mengelola waktu dan memperbaiki diri.

Dari Balita Keras Kepala Menjadi Pribadi yang Reflektif

Di awal pidatonya, Ufairah mengajak hadirin menyusuri kilas balik masa kecilnya. Ia menggambarkan dirinya sebagai “furious furball of flesh”—sebuah cara jujur sekaligus jenaka untuk menyebut dirinya yang dulunya suka berteriak dan sulit dikendalikan. Namun sejak bergabung dengan Islamic Global School, ia mengalami banyak perubahan positif. Guru-guru dan teman-teman telah membantu membentuk dirinya menjadi pribadi yang lebih tenang dan aktif.

Meski begitu, ia mengakui masih memiliki satu hal yang terus menjadi tantangan besar baginya: manajemen waktu.

Mengelola Waktu, Mengelola Hidup

Dengan lugas, Ufairah membagikan perjuangannya menghadapi rasa malas dan kecenderungan untuk menunda-nunda. Ia mengutip kata-kata William Penn, “Time is what we want most but what we use worst.” Kalimat itu seakan menggambarkan perasaan banyak orang, termasuk dirinya sendiri.

Ia mengisahkan saat duduk di kelas 3 SD, di mana ia dihukum keluar kelas karena tidak mengerjakan tugas buku harian. Dan bahkan di jenjang SMP pun, ia masih sering tergoda membuang waktu untuk hal-hal yang kurang penting. Akibatnya, banyak tugas tertunda dan penyesalan pun datang kemudian.

Namun Ufairah tidak berhenti di sana. Ia menyampaikan bahwa dengan bantuan guru dan orang tuanya, ia mulai berbenah sedikit demi sedikit. Salah satunya dengan memulai kebiasaan sederhana: membersihkan kamar pada pukul 5 pagi. Terdengar sepele, tapi dari hal kecil itulah ia menemukan rasa bahagia dan keteraturan yang baru.

“The best solution is to start with the easiest one. Don’t worry, you won’t regret it. Progress means time.” – Ufairah Mutmainah

Pesan Penutup: Jangan Tunda, Jalani Sekarang

Dalam penutupnya, Ufairah menegaskan pesan sederhana namun penting: jangan fokus pada hal yang tidak penting dan abaikan tugas utama. Karena semakin kita menghindari tanggung jawab, semakin berat pula beban yang harus kita pikul nantinya.

Ia menutup dengan kutipan penuh makna dari Timothy Ferriss:

“‘Someday’ is a disease that will take your dreams to the grave with you.”

Kalimat itu bukan hanya penutup pidato, tapi juga pengingat keras bagi siapa pun yang sering menunda-nunda harapan dan impian mereka.


Kesimpulan

Pidato Ufairah Mutmainah di acara perpisahan bukanlah kisah sempurna, melainkan kisah nyata tentang proses bertumbuh. Ia mengajarkan kita bahwa tidak apa-apa untuk belum sempurna, selama kita terus mencoba dan bergerak. Lewat keterusterangannya, Ufairah telah menjadi suara dari banyak siswa lain yang mungkin mengalami hal yang sama, namun belum berani mengungkapkannya.

Time Management bukan hanya tentang jadwal, melainkan tentang kesadaran diri, tanggung jawab, dan keberanian untuk berubah—satu langkah kecil pada pukul 5 pagi, bisa jadi awal dari perjalanan besar.